Kamis, 29 Agustus 2013

KERIS SEMPONO BUNGKEM

KERIS SEMPONO BUNGKEM

Keris sempono bungkem
Pamor uler lulut
luk 9
Tangguh / perkiraan masa pembuatan kerajaan segaluh
Warangka gayaman 
kayu galih asem
pendok perak bunton
mendak selut perak
asal usul pusaka pemberian ahli spiritual dari jogjakarta







Tentang Pamor Uler Lulut
Sepintas lalu, bentuk gambaran pamor Uler Lulut agak mirip dengan Pamor Bendo Segodo. Bedany, pada Pamor Uler Lulut ukuran bulatan-bulatannya lebih kecil, namun lebih rapat satu sama lainnya, sehingga menyatu. Ditinjau dari tehnik pembuatannya, pamor ini tergolong pamor mlumah dan termasuk pamor rekan. Kata “uler lulut” dalam Bahasa Indonesia artinya ular jinak.
Tuah dan angsar pamor uler lulut, bagi bagi sebagian pencinta keris, adalah untuk membantu memudahkan datangannya rezeki bagi pemliknya. Selain itu sang pemilik akan lebih luwes dalam pergaulan, sehingga banyak kawannya. Dalam bidang pekerjaan ia akan disayang dan dipercaya atasannya. Pamor ini tergolong tidak pemilih siapa saja akan cocok memilikinya.

Segalanya kita kembalikan kepada allah
Salam budaya

KERIS NAGA RAJA

KERIS NAGA RAJA


Keris dapur naga raja luk 11
Pamor  bendo segodo
Tangguh Mataram amangkurat
Warangka gayaman pendok blewah ,mendak
asal usul pusaka
pusaka hasil tirakatan di makam kiageng getas pandawa ( grobogan)
rangka kami beli second karena waktu penemuan pusaka cuma bilah saja




Sekilas Mengenai keris naga raja
Konon pada jaman dahulu ( DEWI belum lahir ) Di wilayah majapahit Langit terlihat begitu cerah di hari itu. Sang surya seakan-akan begitu lepas membagi panas tubuhnya kepada semua kawula di desa Sonokeling. Namun, apapun keadaannya, penduduk harus tetap melaksanakan dharma yang harus dilaksanakan. Petani harus pergi ke sawah. Pedagang harus bekerja di pasar. Para blandhong harus pergi ke hutan mencari kayu. Among kisma harus mencari bahan baku untuk dibuat menjadi gerabah. Para cantrik harus menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya di padepokan yang berada di sebelah utara desa itu. Tak terkecuali juga empu yang bertugas untuk membuat keris dan senjata-senjata lainnya.
Desa Sonokeling memiliki seorang empu yang tersohor seantero Majapahit. Setiap kali keraton ingin membuat pusaka, maka pasti pesanan akan jatuh kepada empu Panimbal di desa Sonokeling. Menurut cerita yang beredar, setiap pusaka yang dibuat oleh empu Panimbal pasti memiliki kekuatan yang jauh di luar nalar manusia. Konon kabarnya, ada sebuah keris yang jika orang memegangnya, maka sang pemegang itu tidak akan terluka oleh serangan senjata apapun. Ada pula cerita yang menerangkan kalau keris buatan empu Panimbal mampu untuk membuat sang pemilik tidak basah terkena air. Bahkan salah satu pusaka Majapahit buatan empu Panimbal yang bernama Kanjeng Kyai Ageng Naga Raja,  kabarnya memiliki kekuatan yang mampu membuat lawan tidak dapat bergerak dalam jarak sepuluh ribu depa. Setiap keris itu dicabut oleh raja, maka gemuruh langit akan menyertainya. Hembusan angin laksana badai juga akan menyambutnya. Sungguh suatu pusaka yang amat sakti.
Boleh dikatakan, Kanjeng Kyai Ageng Naga Raja merupakan satu-satunya keris terbaik yang pernah dihasilkan oleh empu Panimbal.
Menurut cerita, setelah keris tersebut selesai dibuat, terjadilah suatu keanehan. Ketika utusan raja Majapahit tiba untuk mengambil keris tersebut, ternyata kendhaga tempat menyimpan keris pusaka itu tidak dapat diangkat oleh sang empu. Bahkan ketika dibantu oleh para prajurit pun, kendhaga tersebut hanya diam.
“Tuanku sang Empu, bagaimana ini. Ternyata kendhaga ini tidak bisa diangkat?”, tanya sang utusan dari Majapahit.
Sambil bersikap menyembah dengan mengatupkan kedua tangan, sang empu berkata dengan takzim.
“Maafkan hamba tuan. Kejadian ini tidak seperti biasanya. Ijinkan hamba untuk mencari tahu penyebabnya.”
Sang empu kemudian duduk bersila di depan kendhaga itu. Mengheningkan cipta dan memohon petunjuk kepada Sang Hyang Widhi Wasa dengan mengucap mantra-mantra suci.
Tiba-tiba kendhaga tempat menyimpan keris itu mengeluarkan asap putih tebal membumbung ke atas dan memenuhi pendhapa rumah sang empu. Bau harum bunga melati langsung tercium oleh semua orang yang berada di situ. Bersamaan dengan hilangnya asap putih itu, muncul sosok naga dari dalam kendhaga itu. Seekor naga dengan memakai mahkota raja. Bersisikkan emas gemerlapan, dengan mata yang bersinar seperti berlian.
Sang empu menyembah hormat kepada naga tersebut diikuti oleh semua orang yang hadir di pendhapa itu.
“Tuanku, terimalah sembah sujud hamba kepada paduka.”
Naga itu hanya menjawab salam dari empu Panimbal dengan geraman yang mengerikan. Pandangannya menuju kepada semua orang yang hadir di pendhapa itu.
“Maaf, Tuanku. Apakah kiranya paduka tidak berkehendak kami boyong ke keraton Majapahit?”, pertanyaan muncul dari pemimpin utusan itu yang tak lain adalah Rangga Wirun.
Tiba-tiba tubuh naga itu berpendar mengeluarkan cahaya berwarna kehijauan. Lamat-lamat sosok naga itu badar menjadi sesosok tubuh manusia. Tubuh seorang manusia yang telah senja. Rambutnya yang telah berwarna kapur dengan jenggot lebat seperti helaian rambut di kepalanya semakin menambah kesan itu. Sorot matanya tajam. Wajahnya menyinarkan bentuk keanehan namun terkesan teduh dan damai. Kesan sebagai seorang begawan. Hal tersebut semakin tegas terlihat dari balutan busana yang dikenakannya yang berwarna putih.
Tiba-tiba orang tua itu tertawa. Tertawa terkekeh-kekeh.
“Cucuku, adakah sesuatu yang kalian lupakan?”, tanya sang kakek tersebut kepada semua yang ada di dalam pendhapa.
Empu Panimbal dan Rangga Wirun pun tak mengerti apa yang dimaksudkan oleh sang kakek itu. Mereka saling berpandangan dan bertanya dalam hati.
“Cucuku, setiap benda di dunia ini mempunyai nama. Akan kalian sebut apakah aku ini?”
Mulai mengertilah empu Panimbal akan apa maksud dari kakek jelmaan naga itu.
“Maafkan hamba tuan. Sebenarnya hamba hendak memberikan tetenger kepada paduka. Tapi hamba takut, jika tetenger itu tidak sesuai dengan kehendak paduka. Hingga akhirnya hamba lupa teramat sangat untuk memikirkan masalah itu sampai, beliau Tuanku Rangga Wirun datang hendak mengambil paduka untuk raja Majapahit, Prabu Girindra.”
“Hmm…”, kakek tua jelmaan naga itu mengusap jenggotnya. Matanya menerawang jauh ke halaman pendhapa.
“Panggil aku Naga Raja saja”
“Aku bersedia mengikuti sang prabu. Tapi aku mempunyai syarat yang harus dipenuhi.”
Empu Panimbal terkejut dengan pernyataan orang tua yang disebut Naga Raja itu.
“Apakah gerangan yang harus saya lakukan paduka?”
“Aku minta seseorang yang membawa keris ini tidak akan pernah melakukan perbuatan yang melawan dharma. Jika sang pembawa keris ini melanggar syarat yang aku ajukan, maka kutukan yang mengerikan dari dewata akan menghinggapi pemegang keris ini. Apakah kalian sanggup?”
Empu Panimbal dan Rangga Wirun kembali saling berpandangan.
“Baik tuanku paduka. Kalau itu yang menjadi kehendak tuan.”, Empu Panimbal menjawab sambil menghormat di depan orang tua itu.
Seketika itu sosok tua tersebut kemudian menghilang. Berubah menjadi asap yang lama-kelamaan masuk tersedot di dalam kendhaga tempat menyimpan keris yang kemudian disebut dengan keris pusaka Kanjeng Kyai Ageng Naga Raja.
Empu Panimbal kemudian berdiri dan mengangkat kendhaga itu untuk kemudian diserahkan kepada Rangga Wirun.
Rangga Wirun menerima kotak itu, kemudian dimasukkan ke dalam sebuah tandu untuk dibawa ke kota raja.
“Tuan, kiranya tugas saya telah selesai. Ijinkan saya untuk pamit mundur kembali ke kota raja.”, sambil membungkuk hormat, Rangga Wirun mengatupkan kedua tangannya kepada empu Panimbal.
“Baik. Silakan tuan. Tugas hamba pun telah selesai. Haturkan salam saya kepada paduka raja yang mulia Prabu Girindra!’
“Sebelum saya pamit, paduka raja telah menitipkan titah kepada tuan empu. Kiranya tuan empu bersedia untuk mendengarkan.”
Sontak kaget dan tergagap sang empu menjawab permintaan dari Rangga Wirun. Tidak biasanya sang prabu mengeluarkan titah untuk keris pesanannya.
Empu Panimbal kemudian duduk bersila dengan takzimnya, sambil menyembah mengatupkan kedua tangan di depan mukanya. Rangga Wirun lalu membuka lipatan lontar yang telah berstempelkan kerajaan Majapahit. Kemudian membacakanya didepan empu Panimbal.
tiada tuyul yg tak botak tiada gading yg tak retak kalau kurang mohon di maafkan kalau lebih mohon di kembalikan
salam budaya DEWI KENCONO WUNGU
Aum awighnam astu
Kepada kawulaku Panimbal di Sonokeling
Aku Prabu Girindra raja Majapahit Agung memutuskan untuk mengangkatmu menjadi pangeran di lingkungan kerajaan Majapahit Agung, dan menjadi pemimpin para empu serta pandai besi di seluruh daerah Majapahit.
Sejak keputusan ini dibacakan, engkau berhak untuk menikmati hak-hak kepangeranan dan kewajiban untuk sowan di hadapanku setiap bulan Caitra.
Demikian titahku, semoga engkau mematuhi.

Raja Majapahit Agung
Prabu Girindra Raja Triloka Bhuwana
Keringat dingin membasahi tubuh empu Panimbal demi mendengar kata-kata yang keluar dari Rangga Wirun sebagai wakil dari sang prabu.
Selama hidupnya, tidak pernah dia membayangkan menjadi pemimpin para empu dan pangeran. Suatu jabatan yang sungguh menggiurkan. Namun, di balik itu semua tersisip suatu tanggung jawab yang maha besar yang membuat bulu kuduknya merinding. Ingin rasanya dia menolak anugerah itu, tetapi apakah sang prabu tidak menjadi murka nantinya. Semua rasa bercampur aduk di dalam hati sang empu Panimbal.
Selesai membaca Rangga Wirun melipat kembali lontar itu dengan takzim dan memasukkanya kembali di dalam kotak. Kemudian menyerahkan kotak tersebut kepada empu Panimbal yang lalu diterimanya dengan sikap yang tidak kalah takzimnya.
“Tuan empu Panimbal. Sang Prabu mengharapkan tuan datang untuk sowan dalam tiga hari ke depan. Sang Prabu akan membicarakan beberapa hal yang penting berkaitan dengan masa depan Majapahit ini. Saya juga akan melaporkan segalanya yang terjadi di sini kepada sang Prabu. Semoga pusaka ini memang benar-benar pusaka yang dapat membawa kebaikan kepada seluruh kawula Majapahit.
Mengenai pamor bendo segodo
 BENDO SAGODO, pamor yang gambarnya merupakan bentuk gumpalan yang mengelompok rapat, masing masing gumpalan terpisah jarak 0.5 cm – 1 cm dan tergolong pamor rekan. Tuahnya gampang mencari rezeki dan pamor ini tidak pemilih.
Semuanya atas kehendak allah

AKIK BATU LIMAU MANIS


 LIMAU MANIS
 ORIGIN : PADANG ,SUMBAR
Batu Akik Limau Manis ini  dipercaya: Dapat menarik simpati lawan jenis dan yang memandang akan menjadi senang, menambah rasa percaya diri, membuat lebih berani dan membawa keberuntungan. Cocok bagi yang berjiwa muda.
UKURAN : 15mm x 10 mm x 5mm
RING : SILVER 20

GUCI PENINGGALAN JAMAN MAJAPAHIT


1 GUCI mini tinggi 6,5 cm diameter 5cm bertuliskan huruf jawa " majapaha" ,dengan motif ular melingkar
2 Kendi  tinggi 8,5 cm diameter 5 cm motif ular
3 patung kuda tinggi 13 cm panjang  14 cm
barang - barang tersebut hasil  temuan  gaib seorang kawan yg sedang mendeteksi ( mencari ) emas
estimasi /perkiraanpeninggalan jaman majapahit,







BATU MULIA LABRADOR

BATU MULIA LABRADOR


LABRADOR
ORIGIN : RUSIA
UKURAN :15mm x 10mm x 6mm
Ring silver crom gold 20

Labradorite
Labradorit Arti

Labradorit adalah batu permata berharga dengan zat Feldspar dan juga disebut Spectrolite. Tergantung pada ukuran batu, warnanya biasanya dari off-putih menjadi hitam, atau biru menyala ke hijau alami. Mereka nuansa biru terang atau hijau banyak digunakan untuk membuat perhiasan berharga.

Labradorit namanya berasal dari Semenanjung Labrador, yang merupakan sumber asli dari berbagai Kanada batu feldspar. Ini adalah mineral kristal keras yang terkenal dengan kemampuannya untuk menampilkan berbagai macam warna cahaya ketika menyerang itu. Ini menghasilkan refleksi biru, hijau, kuning, ungu, merah dan oranye. Efek ini dikenal sebagai "labradorescence". Hal ini diyakini memiliki kekuatan mistis dan obat. Batu permata ini juga ditemukan di Australia, Finlandia, India, Madagaskar, Meksiko, Newfoundland, Norwegia, Rusia dan Amerika Serikat.

Anda dapat menggunakan labradorit untuk, yang Anda desain manik-manik dan ukiran. Hal ini benar-benar menakjubkan jika Anda ingin membuat potongan-potongan karya seni, gelang dan gelang kaki. Ini juga banyak digunakan untuk wadah hias dan ukiran.
Asal Usul labradorit
Penduduk asli Labrador telah menggunakan batu permata yang berharga selama berabad-abad. Penduduk asli yang digunakan untuk dekorasi labradorit. Ia percaya bahwa "Makhluk Perkasa" menggedor labradorit untuk membuatnya perjalanan hingga langit. Hal ini kemudian membuat penduduk menyebutnya "Firestone" atau "api batu".

Legenda lain mengklaim bahwa cahaya utara terjebak di bebatuan sepanjang pantai Labrador. Sebuah melayang Eskimo prajurit ditemukan batuan dan membebaskan lampu dengan tombaknya. Banyak dari lampu masih terperangkap di dalam batu saat ini, yang mengapa ini dikenal dengan labradorit batu permata yang indah.

Penduduk asli juga digunakan batu permata untuk tujuan pengobatan. Hal itu diyakini dapat meningkatkan energi, dan mengurangi stres dan kecemasan. Selanjutnya batu itu berkata untuk melindungi pemakainya dari bahaya, dan untuk berkomunikasi dengan kekuatan supernatural. Ini juga digunakan untuk detoksifikasi tubuh dan membantu dalam anti-penuaan.

Para misionaris Moravian memberikan batu permata namanya. Mereka bekerja untuk Inuit Eskimo, salah satu penduduk asli Labrador. Mereka membawa batu berharga ke Eropa, di mana ia menonjol digunakan sebagai perhiasan di Inggris dan Perancis. Ini dibentuk menjadi kalung, gelang, gelang, bros dan pin.

Di Finlandia, nama dagang dari labradorit adalah Spectrolite. Ini ditemukan selama Perang Dunia II pada tahun 1940. Sekelompok Finlandia yang penggalian batu di perbatasan timur membuat perangkap untuk mencegah serangan dari tank-tank lapis baja Rusia. Akibatnya, mereka menemukan batu permata ini di beberapa daerah di mana mereka telah diledakkan.

Mistik dan Penyembuhan Properti
Secara tradisional, labradorit adalah batu permata dianggap untuk menarik keberuntungan. Jika dipakai sebagai liontin, pemakainya dikatakan memiliki tubuh yang sehat dan nasib baik dalam hubungannya.

Labradorit adalah batu permata dari Atlantis. Jika Anda memiliki gen atau seumur hidup sebelumnya di Atlantis, batu permata ini akan membangkitkan kemampuan indra kesadaran, clairvoyance, kecerdikan, dan persepsi. Ini juga bisa disebut permata musim dingin musim bersama dengan batu berharga lainnya. Hal ini diyakini memiliki dimensi fisik yang luar biasa dalam hal warna dan warna selama musim dingin. Saat mengenakan batu mulia ini, ini akan meningkatkan naluri Anda membuat Anda menemukan dan sepenuhnya memahami diri Anda dan keberuntungan Anda.

Ini juga dapat meningkatkan kesehatan kita dan aura, serta memberikan bantuan cepat dari kekhawatiran dan ketegangan. Perasaan diganti dengan antusiasme, inspirasi dan kepercayaan diri. Jika Anda menderita insomnia, mengenakan batu permata akan membuat Anda santai dan membiarkan Anda memiliki tidur nyenyak. Batu permata ini juga efektif untuk menjaga keseimbangan. Ini juga menghilangkan pesimisme dan membuat orang memiliki pemahaman yang jelas dengan meningkatkan kemampuan dan cara berpikir untuk bekerja secara harmonis dengan orang lain. Batu permata ini juga dapat menyembuhkan mereka yang memiliki dilema psikologis atau ketidakpastian.

Anda dapat memiliki tekad, naluri meningkat dan daya setiap kali Anda mengalami gejolak dan transformasi. Ini batu permata yang berharga ini juga berguna untuk penglihatan dan beberapa penyakit mental. Hal ini membantu dalam proses metabolisme pencernaan dan pengembangan sistem. Batu ini juga membantu dalam mengurangi gangguan tulang terutama tulang belakang dan stabilitas sendi. Mereka menderita arthritis dan rematik dapat mengambil manfaat dari kekuatan penyembuhan labradorit itu.

Jika Anda bekerja sebagai seorang pendidik, ini secara efektif akan mencerahkan pikiran Anda untuk meningkatkan pelajaran di sekolah. Batu yang terbaik bagi pekerjaan yang membutuhkan kekuatan dan daya tahan, atau mereka biasanya dihadapkan dengan kesulitan. Orang dapat bekerja secara efektif melalui masa-masa menantang. Ini akan melepaskan penghakiman dan membuat dia mengerti takdirnya. Batu ini juga berguna untuk komposer, penulis kreatif, dan dramawan.
Beberapa sifat supernatural dari labradorit adalah untuk membantu hewan seperti anjing penjaga dan panduan. Ini akan membantu anak-anak mengekspresikan kreativitas mereka. Ketika labradorit ada di dalam rumah, ia akan meningkatkan kebiasaan dan mengembalikan kenikmatan keluarga dan tawa.

Ketika batu itu digunakan untuk penyembuhan, itu harus dilakukan sebagai batu ujian berantakan atau perhiasan, dan membersihkan dengan air mengalir. Jika permukaan berubah mendung, ini harus ditempatkan dalam air mineral di bawah matahari selama berhari-hari untuk menumbuhkan dan menyegarkan.

Labradorit Asosiasi
- Batu permata ini berhubungan dengan kristal seperti salju kuarsa dan batu bulan pelangi.
- Hal ini terkait dengan warna lilin merah anggur.
- Chakra adalah solar plexus dan chakra alis.
- Elemen adalah es.
- Hal ini juga terkait dengan tanaman dan bunga seperti bunga tetes salju, gardenia, dan blackthorn mekar.
- Hal ini juga terkait dengan dupa herbal seperti kemangi, hisop lemon, dan pohon teh.
- Hal ini terkait dengan Planet Pluto, Uranus dan bulan.
- Dan tanda-tanda zodiak adalah Sagitarius, Leo dan Scorpio.

Labradorit memiliki variasi yang sangat berbeda. Ini dapat berubah pengalaman intens, terutama ketika membuka pikiran bawah sadar untuk gelembung dengan ide-ide. Ini mungkin menghasilkan solusi tak terduga yang biasanya mengejutkan. Ini mungkin menyenangkan atau tidak, yang sangat tergantung pada persiapan rohani individu.

KALIMAYA

BATU OPAL





BATU OPAL
ORIGIN : AUSTRALIA
UKURAN 9mmX6mmX6mm

Aura Keindahan Batu Kalimaya/Opal



 
Ada 2 (dua) jenis Batu Kalimaya atau Opal yang beredar di pasaran yaitu dari Indonesia dan dari Australis. Batu kalimaya di wilayah Indonesia hanya dapat ditemukan daerah Lebak – Rangkasbitung – Propinsi Banten. Dari sisi kualitas, Batu Kalimaya yang berasal dari Indonesia memang tidak sebagus opal dari Australia, namun dari jenis warna dan keunikan motifnya sangatlah mirip. Bedanya opal dari Australia memiliki jenis kadar karat yang jauh lebih bagus dan untuk opal Indonesia disebut masih muda, sehingga belum saatnya untuk di olah sebagai batu permata. Infonya masih perlu terpendam ratusan tahun lagi untuk mencapai kadar karat sehingga dapat diolah sebagai Batu Permata. Memang ada tapi sangat jarang Batu Kalimaya atau Opal yang berasal dari Indonesia memiliki kadar karat yang tinggi. Tapi sangat sulit didapatkan dan kalaupun ada harganya cukup tinggi.


Opal sangat dihargai pada abad pertengahan, disebut sebagai “ophthalmios” atau “Batu Mata,” dikarenakan kepercayaan yang luas bahwa Opal bermanfaat bagi indra pengelihatan dan menyembuhkan penyakit mata. Wanita berrambut pirang memakai kalung Opal untuk melindungi dari hilangnya warna rambut mereka. Sedangkan Opal Hitam dihargai sebagai batu yang sangat membawa keberuntungan dalam melakukan aktivitas kehidupan.
Zaman dulu Opal dianggap sebagai lambang kejujuran dan percaya diri. Opal sangat kuat pengaruhnya dalam ritual sihir. Karena Opal berkualitas mengandung semua warna dari batu kelahiran lain, dapat dipergunakan atau diisi dengan energi serta kekuatan dari kombinasi semua batu kelahiran, juga digunakan untuk menggantikan batu kelahiran lain didalam menyebut mantra, ritual atau keperluan lain dari kekuatan sihir. Sering dihubungkan dengan alam maya dan penonjolan astral, juga digunakan untuk memanggil kembali kehidupan yang lalu (tiap warna mewakili sebuah kehidupan dari masa lalu). 
Terkait dengan khasiat dan mitosnya Opal digunakan untuk melihat posibilitas, membantu seseorang memiliki kapasitas untuk berbagi rasa cinta dan meningkatkan kestabilan psikis. Orang Arab percaya bahwa opal jatuh dari surga saat banyak petir, dari situ Opal mendapat warnanya yang berapi. Opal memiliki kemampuan untuk penyembuhan, terutama meningkatkan kapasitas mental seperti imajinasi yang kreatif, kekuatan pikiran lain yang belum digunakan selama ini. Dari segi kesehatan Opal dipercaya dapat membantu proses asimilasi protein.
 
Fire Opal
Opal Hitam adalah alat pilihan tukang sihir/sulap, digunakan untuk meningkatkan penerimaan terhadap sulap/sihir mereka dan juga menonjolkan kekuatan mereka. Opal Hitam yang dikenakan dekat jantung sebagai kalung dan terbuat dari emas dikatakan dapat mengusir setan, melindungi orang dari mata setan, melindungi pengembara dalam perjalanan menuju tempat yang jauh. Opal juga telah digunakan sebagai ramuan ajaib untuk menyembuhkan tubuh, mengusir mimpi buruk dan sebagai alat untuk meningkatkan energi. Opal Putih kalau digunakan pada ritual disaat malam bulan purnama, dikatakan membawa kekuatan dari Dewi Bulan bagi tercapainya harapan bagi orang yang melaksanakannya. 
(dari berbagai sumber )